-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Belajar Banyak Dari Sinetron Islam KTP

Monday, May 30, 2011 | 5:28 AM WIB Last Updated 2011-06-06T14:01:09Z
Dengarlah hai sobat
Saat kau maksiat
Dan kau bayangkan ajal mendekat
Apa kan kau buat
Kau takkan selamat
Pasti dirimu habis dan tamat

Bukan ku sok taat
Sebelum terlambat
Ayo sama-sama kita taubat
Dunia sesaat
Awas kau tersesat
Ingatlah masih ada akhirat
Astafighrullahal’adzim
Reff:
Ingat mati, ingat sakit
Ingatlah saat kau sulit
Ingat ingat hidup cuman satu kali
Berapa dosa kau buat
Berapa kali maksiat
Ingat ingat sobat ingatlah akhirat
Cepat ucap astafighrullahal’adzim
Pandanglah ke sana
Lihat yang di sana
Mereka yang terbaring di tanah
Bukankah mereka
Pernah hidup juga
Kita pun kan menyusul mereka
Astafighrullahal’adzim
Repeat Reff
Cepat ucap astafighrullahal’adzim
Repeat Reff
Cepat ucap astafighrullahal’adzim
Cepat ucap astafighrullahal’adzim
Itulah bait – bait lagu Group Wali yang mengantarkan sinetron Islam KTP yang tayang setiap malam di SCTV. Bagi saya yang beragama Islam ( maaf bagi ummat non Islam ), lagu Tomat – Tobat dan Maksiat – begitu menyentuh dan mengingatkan kita agar selalu dzikir dan ingat kepada Allah Swt. Sinetron Islam KTP sangat tepat memilih lagu ini. Pesan ruhani yang disampaikan dalam sinetron memberikan sumbangsih dan pesan moral yang dalam bagi ummat Islam. Sekalipun ini adalah sebuah sinetron ( rekayasa/drama yang dibuat oleh sutradara ), ummat Islam harus bisa mengambil pelajaran yang berharga dari sebuah kejadian-demi kejadian yang ditayangkan dalam sinetron tersebut. Manusia memang tidak sempurna. Dalam ketidaksempurnaan itulah ummat Islam mestinya belajar dan belajar. Jangan seperti papa Tebe dan Bang Madit Musaywarah yang sebentar-sebentar sadar akan dirinya di hadapan Allah, tapi dalam hitungan detik berubah 360 derajat berbalik melawan ajaran Allah.
Rosulullah pernah bersabda bahwa pada saatnya nanti Islam akan tinggal nama. Ya, Islam hanya tinggal sebuah tulisan/label. Cobalah ke penjara dan tanya agama apa orang-orang yang ada di sana, saya yakin sebagian besar mereka Islam. Atau tanya para koruptor ( maaf pak koruptor ), apa agama mereka, maka saya yakin sebagian besar adalah beragama Islam. Kalau tidak percaya minta saja KTP mereka. Ini sangat ironis. Memperihatinkan. Islam hanya di KTP saja. Sementara perbuatan dan ativitas sehari-hari tidak menunjukkan orang Islam. Sinetron Islam KTP sebenarnya sangat menyinggung kita semua. Dan momentnya sangat tepat dalam era di mana ummat Islam mulai kehilangan jati dirinya. Ummat Islam mulai kehilangan identitas yang sesungguhnya. Islam hanya dijadikan pajangan.
Kita patut mengacungi jempol pada semua sutradara/crew/pemain/artis dll yang terlibat dalam pembuatan sinetron Islam KTP ini. Karena mengangkat secara mendetail kondisi Ummat Islam di Indonesia bahkan tak menutup kemungkinan di seluruh Dunia. Misi yang disampaikan oleh sinetron ini bisa membangkitkan semangat Islam di tengah gersangnya pemahaman ummat Islam terhadap Islam itu sendiri. Inilah dakwah modern namanya. Memanfaatkan tehnologi televisi untuk menyampaikan ajaran Islam. Dan memang sudah waktunya nilai-nilai ajaran Islam itu disampaikan dengan warna lain di tengah semakin menggilanya tehnologi di seluruh dunia terutama Indonesia. It’s time untuk menyampaikan dakwah melalui sinetron.
Tentu saja, karena misinya adalah dakwah Islam, maka artis – artis yang melakoni sinetron tersebut harus artis pilihan yang bisa dijadikan contoh/teladan bagi ummat Islam di Indonesia. Karena sinetron ini disaksikan oleh ratusan juta penduduk Indonesia. Mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa. Kalau artis yang dipilih semau gue sang sutradara, bukan tidak mungkin justru akan menjadi cemoohan sebagian besar ummat Islam. Karena mereka akan berkata, ah itu kan sinetron. Di sinetron saja mereka alim. Di tempat lain belum tentu. Jangan sampai kata-kata ini terdengar di telinga kita. Jangan sampai istilahnya berubah. Yang asalnya Islam KTP, menjadi Islam Sinetron. Di sinetron Islam, di luar sinetron perbuatannya bukan Islam.
Untuk sinetron Islam KTP, terima kasih dan terus berkarya.
×
Berita Terbaru Update