Seorang fisiolog memandang sebatang pohon sebagai suatu pabrik biokimia yang kompleks, yang dimulai dari biji. Dia memperhatikan tingkah laku proses-proses yang disebut “pertumbuhan” terjadi.
Satu hektar hutan dapat dihasilkan beratus kilogram biomas tiap tahun dari bahan mentah yang sederhana ; air, karbon dioksida, dan beberapa kilogram nitrogen dan garam-garam mineral.
Keberhasilan pohon tersebut memproduksi biomas tergantung terutama pada efisiensinya untuk membuat karbohidrat secara fotosintesis dan kemampuan untuk mengubah karbohidrat sederhana ini ke dalam jaringan-jaringan. Perubahan ini termasuk translokasi (pengangkutan) produk fotosintesis ke bagian bagian tanaman, konversinya ke subtansi-subtansi lain, misalnya protein dan lemak dan penggunaannya untuk asimilasi dan respirasi.
Mempelajari fisiologi pohon adalah menjelaskan bagaimana pohon tumbuh dipandang dari proses-proses di dalam pohon dan kondisi yang mengontrol pertumbuhan. Karena itu seorang fisiolog terutama tertarik untuk mempelajari bagaimana pohon itu tumbuh. Tetapi untuk seorang silvikulturis menaruh perhatian penting bagaimana cara menumbuhkan pohon secara lebih efisien.